RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMK Teknik Bangunan
Kelas / Semester : X / I
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Topik : Menerapkan
cara menyusun gaya dalam struktur bangunan
Pertemuan ke : 17 UH 4
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A.
Kompetensi
Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI
4 :
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
B.
Kompetensi
Dasar
3.1 Menerapkan
cara menyusun gaya dalam struktur bangunan
4.1 Menalar cara menyusun gaya dalam struktur
bangunan
C.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Kognitif
a) Siswa
dapat memahami Konsep Besaran dan satuan : besaran skalar dan vektor
b) Siswa
dapat memahami dan menganalisis Gaya
Momen Lintang dan arah Gayanya
c) Siswa
dapat memahami dan menganalisis Hukum Newton : cara analitis dan grafis
D.
Kegiatan
Pembelajaran
Uraian kegiatan
pembelajaran
|
Metode
|
Waktu
|
Media
|
a. Kegiatan Pendahuluan
• Mengelola kelas
- Salam
pembuka
- Membaca
do’a
- Absensi
• Membangkitkan motivasi siswa
• Melakukan
apersepsi dan memberikan penguatan sekaligus menunjukkan salah satu sikap
yang harus dimilki oleh seorang yang beragama.
b. Kegiatan Inti
-
Guru
memberikan waktu siswa untuk mengulang dan menghafal mata pelajaran yang akan
di ujiankan.
- Guru memberikan soal ujian kepada
siswa dan siswa mengerjakan lembaran soal yang diberikan.
c. Kegiatan Penutup
-
Guru
mengumpulkan kertas lembar jawaban siswa.
-
|
Tanya
jawab
|
15
menit
105
menit
|
Modul
mekanika teknik
|
II. Soal
1. Apa
yang di maksut dengan besaran dan syarat syaratnya ?
( bobot 20 %)
2. Apa
yang dimaksut dengan gaya? ( bobot 20
%)
3. Bagaimana
cara mengambarkan gaya? ( bobot 20 %)
4. Apa
yang disebut hokum newton? ( bobot 20 %)
5. Sebutkan
bunyi hokum newto 1 2 dan 3? ( bobot 20 %)
III. Jawaban
1. Besaran
adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka
dan mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu
itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu
• dapat
diukur atau dihitung
• dapat
dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
• mempunyai
satuan
2. Gaya
adalah sesuatu yang menyebabkan benda (titik materi) bergerak baik dari diam
maupun dari gerak lambat menjadi lebih lambat maupun lebih cepat. Dalam teknik
bangunan gaya berasal dari bangunan itu sendiri berat
3. Gaya
dapat digambarkan dalam bentuk garis (atau kumpulan garis) yang memiliki
dimensi besar, garis kerja, arah kerja dan titik tangkap. Satuan gaya menurut
Sistem Satuan Internasional (SI) adalah Newton dan turunannya (kN). Akan tetapi
ada yang memberi satuan kg gaya (kg). Bila gravitasi bumi diambil 10 m/detik2
maka hubungan satuan tersebut adalah 1 kg gaya (atau sering ditulis 1 kg)
ekuivalen dengan 10 Newton. Pada gambar 8 dijelaskan pengertian gaya tersebut
4. Hukum
gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum
ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak
yang disebabkannya..[2][3][4] Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa
dari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak
mengalami percepatan).
5. Hukum
Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya
yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut
Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami
gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan
arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik
terhadap M. atau F=Ma.
Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda
memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada
benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi
gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya
berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut
sebagai aksi dan –F adalah reaksinya
E DAFTAR
PUSTAKA
Ariestadi, Dian, 2008, Teknik Struktur Bangunan
Jilid 2 untuk SMK, Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Diketahui/Disahkan Guru
yang Bersangkutan
Kepala Sekolah
(…………………...) (Febrieco Seiger)
NIP :
NIM : 1101859/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar